Selasa, 02 Juni 2020

TUMPENG



Tumpeng berasal dari sebuah singkatan ‘yen metu kudu mempeng’ yang memiliki arti tersendiri. Bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, ‘yen metu kudu mempeng’ berarti ‘ketika keluar harus sungguh-sungguh semangat.’
Tumpeng sering dijadikan hidangan seremonial dalam suatu perayaan yang memiliki makna ucapan syukur ataupun kebahagiaan. Sebab, makna tumpeng sendiri adalah baik, yakni ketika terlahir manusia harus menjalani kehidupan di jalan Tuhan dengan semangat, yakin, fokus, dan tidak mudah putus asa. Pada awalnya tumpeng berbentuk kerucut, namun seiring perkembangan jaman bentuknya sesuai moment yang diadakan ada yang bulat, bentuk hati, bentuk rumah, mobil dan lainya sesuai hajat orang yang mengadakan syukuran.

Umumnya, proses pemotongan  nasi tumpeng diawali dengan menguraikan terlebih dahulu makna perayaan dari pemotongan tumpeng, berdoa ucapan syukur, selanjutnya nasi tumpeng dipotong dan diserahkan untuk orang yang dihormati sebagai wujud penghormatan, barulah setelah itu nasi tumpeng disantap bersama-sama.
Ternyata dalam penyajian nasi tumpeng biasanya dilengkapi dengan 7 macam lauk-pauk. 7 dalam bahasa Jawa berarti pitu. Angka pitu berarti pitulungan (pertolongan).  Makna dari 7 macam lauk-pauk yang biasa disajikan dalam tumpeng:
1. Nasi putih
Dahulu, nasi tumpeng biasanya dibuat dari nasi putih. Meski saat ini tumpeng sudah memiliki variasi tertentu, mulai dari nasi uduk hingga nasi kuning. Nasi putih  melambangkan sesuatu yang kita makan harusnya berasal dari sumber yang bersih dan halal.
2. Ayam
Ayam yang biasa digunakan pada nasi tumpeng adalah ayam jantan atau ayam jago. Pemilihan ayam jago juga mempunyai makna menghindari sifat-sifat buruk ayam jago, seperti sombong, congkak, selalu menyela ketika berbicara, dan selalu merasa benar sendiri.
3. Ikan Lele
Tak hanya ayam, sebenarnya nasi tumpeng juga dilengkapi dengan ikan lele, namun banyak orang  mengganti  jenis ikan lain, karena bentuk ikan lele yang kurang begitu menarik. Ikan lele menjadi simbol dari ketabahan dan keuletan dalam hidup. Sebab ikan lele mampu bertahan hidup di air yang tidak mengalir dan di dasar sungai.
4. Ikan teri
Ikan teri juga biasa disajikan dalam hidangan nasi tumpeng. Ikan teri dalam nasi tumpeng memiliki makna kebersamaan dan kerukunan, sebab ikan teri selalu hidup bergerombol di dalam laut.
 5. Telur
Telur juga menjadi perlambang jika manusia diciptakan dengan fitrah yang sama. Telur yang digunakan adalah telur rebus  dipindang dan disajikan dengan kulitnya. Untuk memakannya harus mengupas terlebih dahulu. Hal ini melambangkan, bahwa semua tindakan harus direncanakan terlebih dahulu (dikupas), dikerjakan sesuai rencana dan dievaluasi untuk mendapatkan hasil yang sempurna.

6. Sayur Urab
Selain lauk pauk, pelengkap lainnya yang tidak boleh tertinggal adalah sayur urab atau kluban dalam bahasa Banyumas. Biasanya terdiri dari kangkung, bayam, kacang panjang, taoge, dengan bumbu urab yang terbuat dari sambal parutan kelapa.
Sayuran ini melambangkan banyak makna, Kangkung berarti jinangkung yang berarti melindungi. Bayam dapat diartikan dengan ayem tentrem. Taoge atau kecambah berarti tumbuh. Kacang panjang dapat diartikan sebagai pemikiran yang jauh ke depan. Sedangkan bawang merah diartikan mempertimbangan segala sesuatu dengan matang baik buruknya. Dan yang terakhir adalah bumbu urap berarti urip atau hidup atau mampu menghidupi (menafkahi) keluarga
7. Cabe Merah
Hiasan cabe merah yang berbentuk kelopak bunga ini biasanya diletakkan di bagian atas nasi tumpeng. Hiasan cabe ini melembangkan api yang memberikan penerangan yang bermanfaat bagi orang lain.

Begitulah cara orang jaman dulu memberikan pelajaran yaitu dengan symbol-simbol. Metode ini adalah metode dakwah yang paling tepat saat itu. Saat ini tumpeng hanya sebagai seremonial pada perayaan tertentu dengan bentuk yang sudah bervariasi dan lauknyapun sesuai dengan jaman kekinian. Bahkan tumpeng sudah tergantikan dengan kue tart dengan bentuk dan variasi yang lebih canggih.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar