“Pangon” adalah
sebutan untuk orang yang menggembala binatang ternak. Dari kata kerja “angon”
yang artinya menggembala. Di daerah banyumas umumnya hewan ternak besar seperti
Kerbau, Sapi dan Kambing dipelihara secara tradisional. Biasanya pada musim
setelah panen waktu pagi ternak dikeluarkan dari kandang dan dilepas secara liar supaya makan sendiri. “Pangon”
tinggal menggiring dengan “pecut” (cambuk) menuju sawah/tegal/padang rumput tempat
angon.
Selama ternak mencari
makan si “pangon” cukup menunggui dipinggir sawah atau di gubuk. Selain
menunggu “pangon“ mencari rumput untuk
persediaan makan waktu malam. Untuk mengisi kebosanan “angon” ssekali duduk di
atas punggung Kerbaunya sambil bernyanyi atau meniup seruling. “Pangon” harus
menjaga ternaknya jangan sampai masuk kebun tetangga dan makan tanamannya.
Jika hari
sudah sore “pangon menggiring kembali ternaknya pulang. Dia selalu menggiring
dari belakang menggunakan pecut. Jika ternak sudah masuk kekandang selesailah
tugas “pangon”. Itulah peternakan tradisional didaerah Banyumas. Selain
digembalakan binatang ternak seperti Kerbau dan sapi digunakan untuk menggarap
sawah yaitu menarik bajak.
Seiring
perkembangan teknologi orang membajak sawah menggunakan traktor. Sekarang hampir sudah
tidak ada orang menggembalakan kerbau atau sapi disawah. Orang memelihara
ternak dikandang dan hanya diberi makan tidak boleh keluar. Pangon adalah
gambaran masa lalu keindahan dan ketentraman alam pedesaan.