Tumpeng berasal dari sebuah singkatan ‘yen metu kudu
mempeng’ yang memiliki arti tersendiri. Bila diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia, ‘yen metu kudu mempeng’ berarti ‘ketika keluar harus
sungguh-sungguh semangat.’
Tumpeng sering dijadikan hidangan seremonial dalam suatu
perayaan yang memiliki makna ucapan syukur ataupun kebahagiaan. Sebab, makna
tumpeng sendiri adalah baik, yakni ketika terlahir manusia harus menjalani
kehidupan di jalan Tuhan dengan semangat, yakin, fokus, dan tidak mudah putus
asa. Pada awalnya tumpeng berbentuk kerucut, namun seiring perkembangan jaman
bentuknya sesuai moment yang diadakan ada yang bulat, bentuk hati, bentuk
rumah, mobil dan lainya sesuai hajat orang yang mengadakan syukuran.
Umumnya, proses pemotongan nasi tumpeng diawali dengan menguraikan
terlebih dahulu makna perayaan dari pemotongan tumpeng, berdoa ucapan syukur,
selanjutnya nasi tumpeng dipotong dan diserahkan untuk orang yang dihormati
sebagai wujud penghormatan, barulah setelah itu nasi tumpeng disantap
bersama-sama.
Ternyata dalam penyajian nasi tumpeng biasanya dilengkapi
dengan 7 macam lauk-pauk. 7 dalam bahasa Jawa berarti pitu.
Angka pitu berarti pitulungan (pertolongan).
Makna dari 7 macam lauk-pauk yang biasa disajikan dalam tumpeng:
1. Nasi
putih
Dahulu,
nasi tumpeng biasanya dibuat dari nasi putih. Meski saat ini tumpeng sudah
memiliki variasi tertentu, mulai dari nasi uduk hingga nasi kuning. Nasi putih melambangkan sesuatu yang kita makan harusnya
berasal dari sumber yang bersih dan halal.
2. Ayam
Ayam
yang biasa digunakan pada nasi tumpeng adalah ayam jantan atau ayam jago.
Pemilihan ayam jago juga mempunyai makna menghindari sifat-sifat buruk ayam
jago, seperti sombong, congkak, selalu menyela ketika berbicara, dan selalu
merasa benar sendiri.
3. Ikan
Lele
Tak
hanya ayam, sebenarnya nasi tumpeng juga dilengkapi dengan ikan lele, namun banyak
orang mengganti jenis ikan lain,
karena bentuk ikan lele yang kurang begitu menarik. Ikan lele menjadi simbol
dari ketabahan dan keuletan dalam hidup. Sebab ikan lele mampu bertahan hidup
di air yang tidak mengalir dan di dasar sungai.
4. Ikan
teri
Ikan
teri juga biasa disajikan dalam hidangan nasi tumpeng. Ikan teri dalam nasi
tumpeng memiliki makna kebersamaan dan kerukunan, sebab ikan teri selalu hidup
bergerombol di dalam laut.
5.
Telur
Telur
juga menjadi perlambang jika manusia diciptakan dengan fitrah yang sama. Telur
yang digunakan adalah telur rebus dipindang dan disajikan dengan kulitnya. Untuk
memakannya harus mengupas terlebih dahulu. Hal ini melambangkan, bahwa semua
tindakan harus direncanakan terlebih dahulu (dikupas), dikerjakan sesuai
rencana dan dievaluasi untuk mendapatkan hasil yang sempurna.
6.
Sayur Urab
Selain
lauk pauk, pelengkap lainnya yang tidak boleh tertinggal adalah sayur urab atau
kluban dalam bahasa Banyumas. Biasanya terdiri dari kangkung, bayam, kacang
panjang, taoge, dengan bumbu urab yang terbuat dari sambal parutan kelapa.
Sayuran
ini melambangkan banyak makna, Kangkung berarti jinangkung yang
berarti melindungi. Bayam dapat diartikan dengan ayem tentrem.
Taoge atau kecambah berarti tumbuh. Kacang panjang dapat diartikan sebagai
pemikiran yang jauh ke depan. Sedangkan bawang merah diartikan mempertimbangan
segala sesuatu dengan matang baik buruknya. Dan yang terakhir adalah bumbu urap
berarti urip atau hidup atau mampu menghidupi (menafkahi)
keluarga
7. Cabe
Merah
Hiasan
cabe merah yang berbentuk kelopak bunga ini biasanya diletakkan di bagian atas
nasi tumpeng. Hiasan cabe ini melembangkan api yang memberikan penerangan yang
bermanfaat bagi orang lain.
Begitulah
cara orang jaman dulu memberikan pelajaran yaitu dengan symbol-simbol. Metode
ini adalah metode dakwah yang paling tepat saat itu. Saat ini tumpeng hanya
sebagai seremonial pada perayaan tertentu dengan bentuk yang sudah bervariasi
dan lauknyapun sesuai dengan jaman kekinian. Bahkan tumpeng sudah tergantikan
dengan kue tart dengan bentuk dan variasi yang lebih canggih.