WARUNG JEGANGAN
Walaupun
labelnya warung sebenarnya adalah sebuah kafe atau rumah makan bergaya
tradisional. Terletak di kota kecamatan Cilongok, tepatnya dari Masjid depan
kantor kecamatan masuk keutara sekitar 300 meter disebelah kiri jalan.
Tempatnya dekat kota tapi bernuansa alam pedesaan yang jauh dari keramaian suara
kendaraan bermotor. Jalanan yang halus dan lebar dapat dilalui kendaraan roda
empat tanpa khawatir jika berpapasan.
Ada beberapa
gubug dengan nama yang sesuai model duduknya yaitu Jagongan, slonjoran,
jegangan, lesehan. Jika memilih gubug jagongan yang artinya disitu ada
meja kuno dan kursi bamboo tradsional untuk duduk. Slonjoran berarti beralaskan tikar
tanpa kursi dan meja sehingga kita bisa duduk slonjor (menjulurkan kaki) dengan
leluasa. Jegangan berarti duduk dengan mengangkat satu kaki (jegang)
tempatnya hamper sama dengan slonjoran dan lesehan yaitu tanpa meja dan kursi.
Suasana
tempat ini adalah alam terbuka gubug berlantai tanah dan batu dengan halaman dan
jalan rumput yang menghubungkan satu
gubug dengan gubug lainya. Suasana sekitar adalah layaknya hutan yaitu ada
pohon-pohon besar sehingga suasana teduh dan sejuk jauh dari kesan panas.
Menu yang
disediakan disitu menu tradisional jawa dengan satuan porsi. Satu porsinya
berisi nasi satu cething, kluban dengan kombinasi sayuran, rontak-rantek dan
kecombrang, sayur oseng buncis/ cipir/ jaket/ welok/ kacang Panjang/ kangkong (yang
berbeda tiap harinya), oseng tempe, tahu goreng, tempe lagis, ayam goreng,ikan
asin, peyek udang dan tidak ketinggalan sambel satu cobek / ciri.
Fasilitas minum
satu teko batik kuno teh lengkap dengan cangkir batik model kuno. Semua menu
disajikan dalam sebuah tampah dan untuk tiap jenis makanan disajikan dengan
wajan kecil beralaskan daun pisang sehingga tampak unik dan natural. Untuk camilan
harus pesan terpisah, tersedia mendoan dan pisang goreng panas. Tersedia pula
wedang uwuh, kopi, es teh, es jeruk yang juga pesanan terpisah. Satu porsi yang
mampu membuat perut kita kekenyangan cukup dengan membayar Rp 30.000.
Kesejukan
tempat, suasana tenang jauh dari kebisingan kendaraan dan nuansa tradisional
yang membuat warung “Jegangan” ini mempunyai ciri khas tersendiri dan menjadi
daya tarik penggemar kuliner warga Banyumas dan sekitarnya. Tempat ini paling
pas untuk menjamu makan siang kolega, teman, saudara, teman kantor, bahkan
untuk membicarakan hal penting dengan mitra. Banyak keluarga datang sekedar
makan siang bersama sambil mengenang suasana dan menu masa lalu yang sulit didapatkan
di tempat lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar