Kamis, 15 Oktober 2020

WARUNG JEGANGAN

 

WARUNG JEGANGAN

 

Walaupun labelnya warung sebenarnya adalah sebuah kafe atau rumah makan bergaya tradisional. Terletak di kota kecamatan Cilongok, tepatnya dari Masjid depan kantor kecamatan masuk keutara sekitar 300 meter disebelah kiri jalan. Tempatnya dekat kota tapi bernuansa alam pedesaan yang jauh dari keramaian suara kendaraan bermotor. Jalanan yang halus dan lebar dapat dilalui kendaraan roda empat tanpa khawatir jika berpapasan.

Ada beberapa gubug dengan nama yang sesuai model duduknya yaitu Jagongan, slonjoran, jegangan, lesehan. Jika memilih gubug jagongan yang artinya disitu ada meja kuno dan kursi bamboo tradsional untuk duduk.  Slonjoran berarti beralaskan tikar tanpa kursi dan meja sehingga kita bisa duduk slonjor (menjulurkan kaki) dengan leluasa. Jegangan berarti duduk dengan mengangkat satu kaki (jegang) tempatnya hamper sama dengan slonjoran dan lesehan yaitu tanpa meja dan kursi.



Suasana tempat ini adalah alam terbuka gubug berlantai tanah dan batu dengan halaman dan jalan  rumput yang menghubungkan satu gubug dengan gubug lainya. Suasana sekitar adalah layaknya hutan yaitu ada pohon-pohon besar sehingga suasana teduh dan sejuk jauh dari kesan panas.

Menu yang disediakan disitu menu tradisional jawa dengan satuan porsi. Satu porsinya berisi nasi satu cething, kluban dengan kombinasi sayuran, rontak-rantek dan kecombrang, sayur oseng buncis/ cipir/ jaket/ welok/ kacang Panjang/ kangkong (yang berbeda tiap harinya), oseng tempe, tahu goreng, tempe lagis, ayam goreng,ikan asin, peyek udang dan tidak ketinggalan sambel satu cobek / ciri.



Fasilitas minum satu teko batik kuno teh lengkap dengan cangkir batik model kuno. Semua menu disajikan dalam sebuah tampah dan untuk tiap jenis makanan disajikan dengan wajan kecil beralaskan daun pisang sehingga tampak unik dan natural. Untuk camilan harus pesan terpisah, tersedia mendoan dan pisang goreng panas. Tersedia pula wedang uwuh, kopi, es teh, es jeruk yang juga pesanan terpisah. Satu porsi yang mampu membuat perut kita kekenyangan cukup dengan membayar Rp 30.000.



Kesejukan tempat, suasana tenang jauh dari kebisingan kendaraan dan nuansa tradisional yang membuat warung “Jegangan” ini mempunyai ciri khas tersendiri dan menjadi daya tarik penggemar kuliner warga Banyumas dan sekitarnya. Tempat ini paling pas untuk menjamu makan siang kolega, teman, saudara, teman kantor, bahkan untuk membicarakan hal penting dengan mitra. Banyak keluarga datang sekedar makan siang bersama sambil mengenang suasana dan menu masa lalu yang sulit didapatkan di tempat lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar