Kamis, 26 Maret 2020

JANGAN KETEWEL BANYUMAS


JANGAN KETEWEL BANYUMAS



Bagi masyarakat Banyumas istilah jangan ketewel tidak asing. Akan tetapi bagi masyarakat luar Banyumas akan menjadi sesuatu yang unik. Istilah “jangan” di Banyumas bukan kata larangan tapi sayur. Sedangkan “ketewel” adalah nangka muda (mentah). Ungkapan “Desa mawa cara dapur mawa ciri” yang berarti lain daerah lain pula masakanya berlaku  juga bagi nangka. Di Yogyakarta nangka dimasak jadi gudeg, di Pekalongan jadi megono di Banyumas jadi “jangan ketewel” didaerah lain mungkin beda lagi.

“Jangan ketewel” adalah nangka muda yang dkupas kulitnya, kemudian direbus, setelah itu dimasak dengan kuah santan seperti orang masak gulai, opor atau sayur lodeh. Jangan ketewel juga banyak digunakan sebagai pengganti gulai atau opor saat disantap dengan ketupat lebaran bagi yang tidak makan daging ( vegetarian ) rasanyapun tidak kalah nikmatnya. Dengan ditaburi bawang goreng dan ditemani sambel bajag dan kerupuk udang maka hidangan ini terasa istimewa.

Selain untuk hidangan lebaran, “jangan ketewel” ini sering juga dijadikan menu prasmanan pada hajatan di masyarakat Banyumas. Sebagai hidangan berkuah maka “jangan ketewel” ini sering menggantikan sop, gulai pada daftar menu hajatan. Bagi yang sempat berkunjung daerah banyumas cobalah untuk menikmati “jangan ketewel” lengkap dengan sambel dan ikan asin dijamin mak nyuuus.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar