JANGAN KETEWEL BANYUMAS
Bagi masyarakat Banyumas istilah jangan ketewel tidak asing.
Akan tetapi bagi masyarakat luar Banyumas akan menjadi sesuatu yang unik.
Istilah “jangan” di Banyumas bukan kata larangan tapi sayur. Sedangkan “ketewel”
adalah nangka muda (mentah). Ungkapan “Desa mawa cara dapur mawa ciri” yang
berarti lain daerah lain pula masakanya berlaku juga bagi nangka. Di Yogyakarta nangka dimasak
jadi gudeg, di Pekalongan jadi megono di Banyumas jadi “jangan ketewel”
didaerah lain mungkin beda lagi.
“Jangan ketewel” adalah nangka muda yang dkupas kulitnya,
kemudian direbus, setelah itu dimasak dengan kuah santan seperti orang masak
gulai, opor atau sayur lodeh. Jangan ketewel juga banyak digunakan sebagai
pengganti gulai atau opor saat disantap dengan ketupat lebaran bagi yang tidak
makan daging ( vegetarian ) rasanyapun tidak kalah nikmatnya. Dengan ditaburi
bawang goreng dan ditemani sambel bajag dan kerupuk udang maka hidangan ini
terasa istimewa.
Selain untuk hidangan lebaran, “jangan ketewel” ini sering
juga dijadikan menu prasmanan pada hajatan di masyarakat Banyumas. Sebagai
hidangan berkuah maka “jangan ketewel” ini sering menggantikan sop, gulai pada
daftar menu hajatan. Bagi yang sempat berkunjung daerah banyumas cobalah untuk
menikmati “jangan ketewel” lengkap dengan sambel dan ikan asin dijamin mak
nyuuus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar